Musik, Media Alternatif Penyembuh Diri

Angin berhembus di rooftop Ambarukmo Plaza, diikuti dengan suara teriakan para penggemar Hindia. “Walau pedih ku bersamamu kali ini, ku masih ingin melihatmu esok pagi.” Sepenggal lirik dari lagu Evaluasi yang paling kencang diteriakkan oleh penonton konser ini. Konser musik Land of Leasure yang bertema Mantra Persona ini berhasil menggaet banyak penonton, terutama para penggemar musik indie. Terbukti, media penyembuhan diri lewat lagu ini efektif kaitannya dengan kesehatan mental.

Konser musik ini merupakan rangkaian acara dari Land of Leasure Yogyakarta atau biasa disebut lol.yk yang berlangsung selama 3 hari, yakni pada 11-13 Oktober 2019. Menariknya, tema yang diusung pada lol.yk di tahun ketiga kali ini bernama Mantra Persona. Venia Jessica, Koordinator Creative lol.yk mengatakan, self healing yang saat ini sedang ramai dikampanyekan, menjadi inspirasinya dalam menciptakan tema acara kali ini. Venia juga menambahkan jika Mantra Persona yang bermakna Self Reflection atau representasi cerminan diri. Tema tersebut menyiratkan saat kita mendengarkan lagu, hati menjadi lebih lega dan bisa menjadi perantara untuk menangis atau berkeluh-kesah.

Kesehatan mental mulai disadari oleh banyak orang sebagai sesuatu yang tidak sepele. Akhir-akhir ini pun kampanye self love atau self healing menjadi banyak diperbincangkan oleh banyak orang. Salah satu media penyembuhan diri ini adalah lewat lagu. Terbukti dengan acara tahunan Land of Leasure yang mengangkat self love sebagai tema acara tahun ini. Beberapa artis yang mulai muncul dengan album-album yang didasari oleh self healing ini antara lain Hindia, Kunto Aji, dan Nadin Amizah.

Kunto Aji dengan albumnya Mantra-mantra pun berhasil membuat pendengarnya menangis disetiap konsernya. Album tersebut memang sengaja dibuat solois berusia 32 tahun ini sebagai media terapi kesehatan mental. Dikutip dari media sumatra.bisnis.com, Kunto menjelaskan, frekuensi 396 Hz dalam lagu Rehat ini merupakan salah satu dari lima frekuensi yang digunakan dalam pelatihan Emotional and Spiritual Quotien (ESQ). Mantra Mantra dipilih sebagai tajuk album tersebut lantaran barisan lagu di dalamnya fokus pada perspektif kesehatan mental. Kunto menyematkan frekuensi suara dalam salah satu lagu andalannya yang berjudul yakni Rehat. Berdasarkan penelitian, frekuensi suara itu dapat membuat pendengarnya merasa lebih baik, bersemangat, dan optimistis.

Baskara Putra, penyanyi solo yang juga merupakan vokalis band .Feast. merilis lagu-lagu terkait dengan kesehatan mental dengan menggunakan nama Hindia. Lagu-lagu berjudul Secukupnya, Evaluasi, Membasuh, Belum Tidur, dan Jam Makan Siang merupakan lagu-lagu yang bercerita tentang cerminan diri. Ia menggandeng Rara Sekar dalam lagunya Membasuh dan juga berkolaborasi dengan Sal Priadi dalam lagu Belum Tidur. Hebatnya, dalam lagu Belum Tidur, teknologi yang digunakan Baskara sangat canggih dan unik. Jika menggunakan headset, dentingan lagu yang diiringi piano pada kanan dan kiri headset akan terbagi menjadi bagian Hindia dan bagian Sal Priadi.

Dilansir dari hai.grid.id, Baskara dianggap sebagai figur yang bisa menguatkan mereka yang sedang bersedih. Selain Kunto Aji dan Hindia, Nadin Amizah, penyanyi solo berumur 19 tahun yang akhir-akhir ini naik daun karena karya-karyanya yang menyentuh hati. Gadis yang sedang menempuh pendidikan di London School of Public Relation ini telah mengeluarkan beberapa single seperti Rumpang dan Sorai. Nadin juga sempat berkolaborasi dengan Sal Priadi dalam lagu Amin Paling Serius. Lagu ini membuat nama Sal Priadi dan Nadin menjadi populer serta sempat menjadi rekomendasi di Youtube saat lagu tersebut dipublikasikan. Selain berkarya lewat musik, gadis ini juga berkarya lewat tulisan-tulisan positifnya yang dipublikasikan di Instagram.

Media Alternatif Penyembuh Diri

Media musik terbukti memang ampuh untuk beberapa orang yang menyukai musik. Ifsya, gadis asal Sukabumi yang juga merupakan mahasiswi Komunikasi menyatakan bahwa musik merupakan medianya dalam penyembuhan diri. Salah satu penggemar Kunto Aji, bercerita bahwa Album Mantra-mantra telah menjadi temannya dalam melewati masa-masa sulit. “Sepertinya nada-nada sih, yang membuat aku langsung suka sama suatu lagu, buat dengerin liriknya mungkin belakangan. Nah, lagu pertama kali yang aku dengerin di album mantra-mantra ini itu Rehat. Dari nada-nadanya aja sudah menenagkan dan sudah menyembuhkan,” tuturnya. Ia bercerita, bahwa sebelum album Mantra-mantra Kunto Aji, ia juga mendengarkan musik Payung Teduh dalam album Ruang Tunggu. Di beberapa lagu tersebut, ia merasakan jika dirinya seperti dibawa ke suatu tempat yang jauh dan ditenangkan. “Dampaknya buat aku bagus banget, lainnya kayak lagu-lagunya Hindia juga apalagi yang Evaluasi. Seperti perasaanku telah diwakilkan dan ternyata yang merasakan ini bukan aku saja, dan menenangkan. Aku juga sudah menyarankan lagu-lagu ini buat beberapa orang disekitarku,” terangnya.

Amalia, Mahasiswi yang berusia 21 tahun ini mengaku jika musik memang salah satu cara dia untuk menyembuhkan dirinya dari keadaan yang ada dan membuatnya menjadi lega. “Bisa bikin lebih self love, kalo dengerin lagu kayak Rehat-nya Kunto Aji. Kalo lagi capek-capeknya denger lagu kayak gitu suka nangis sendiri dan merasa relate dengan keadaan yang lagi dirasain,” tambahnya.

“Yang dicari hilang. Yang dikejar lari. Yang ditunggu, yang diharap, biarkanlah semesta bekerja untukmu.” - Rehat, Kunto Aji.

---

Reporter dan penulis : Babby Brissa