Penyebab Depresi Menurut Ahli
- Aksara Teduh
- Dec 3, 2019
- 2 min read

Secara umum, depresi dapat diartikan gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli dalam kurun waktu tertentu. Sebenarnya, belum diketahui penyebab depresi yang pasti. Walau begitu, para ahli menduga ada faktor genetik dan ketidakseimbangan zat kimia di tubuh, yang dapat memicu kondisi ini.
Faktor genetis atau keturunan
Berbagai penelitian telah berusaha menghubungkan depresi dengan faktor genetik. Ilmuwan meyakini, seseorang bisa berisiko untuk menderita depresi, apabila ia memiliki anggota keluarga dengan kondisi serupa. Faktor genetik diperkirakan berkontribusi terhadap 40% penyebab depresi.
Ketidakseimbangan zat kimia di otak
Menurut teori, neurotransmiter, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin yang terlalu sedikit atau malah berlebihan di otak, dapat menjadi penyebab depresi, atau setidaknya berkontribusi terhadap kondisi ini. Teori ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, karena belum dapat menggambarkan kompleksnya kondisi depresi.
Perubahan hormon
Bukan hanya ketidakseimbangan neurotransmiter yang menjadi penyebab depresi, para ahli juga menilai perubahan produksi dan fungsi hormon dapat berujung pada depresi. Perubahan keadaan hormon tersebut, bisa disebabkan oleh gangguan medis yang terjadi pada diri seseorang, seperti, menopause, persalinan, atau gangguan tiroid. Salah satu contoh gangguan psikologis karena perubahan hormon adalah depresi postpartum yang terjadi pascapersalinan.
Kejadian pahit
Penyebab depresi lainnya yakni kejadian dan peristiwa dalam hidup. Ada banyak momen pahit yang membuat seseorang mengalami depresi. Beberapa contoh kejadian tersebut, misalnya kehilangan seseorang yang disayangi, dipecat dari pekerjaan, atau memiliki masalah finansial.
Hanya dokter yang bisa mendiagnosis kondisi depresi pada diri seorang. Hindari diagnosis diri sendiri, karena berisiko terhadap kesalahan diagnosis hingga penanganan yang keliru.
Untuk penanganan depresi, dokter mungkin akan merekomendasikan psikoterapi, pemberian obat antidepresan, atau kombinasi keduanya. Penanganan depresi juga akan bergantung pada kondisi tiap kasus, karena penyebab depresi dan gejalanya dapat berbeda, antara satu orang dengan yang lainnya.
Reporter dan Penulis : Mufqi Rafif
Comments