Menjadi Manusia yang Memanusiakan
- Aksara Teduh
- Dec 3, 2019
- 2 min read
“Hidup itu sandiwara, yang nyata ternyata delusi”
Cuplikan lagu yang dinyanyikan oleh Isyana Saraswati cukup menggambarkan perasaan kebanyakan orang yang mengalami mental illness atau dalam Bahasa Indonesia disebut gangguan mental. Mereka merasa bahwa hidup yang mereka jalani merupakan sandiwara belaka. Apa yang mereka tampilkan kepada publik tidaklah sama dengan apa yang mereka rasakan.

Hal tersebut dirasakan oleh Rakha Ganisatri. Seorang founder dari akun quotes masa kini di Instagram, yakni @menjadimanusia. Sebelum ia menjadi orang yang saat ini sukses, ternyata ia sempat merasa sengsara karena penyakit mental yang dialaminya. Penyakit yang didapatnya dari faktor genetik ini menjadikan dirinya mengalami gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik. Hal tersebut berdampak pada altivitas yang dilakukannya cenderung berlebihan dan membuat dirinya menjadi orang yang dipandang tidak biasa oleh orang lain.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder menjadi musuh Rakha Ganisatri selama kurang lebih 26 tahun. Dari kecil hingga saat ini, hal yang membuat dirinya berangsur pulih adalah dengan berkonsultasi dengan psikolog. Dirinya tidaklah takut untuk menunjukkan bahwa ia membutuhkan psikolog.
“aku gak malu sama sekali, menurutku datang ke psikolog bukan sekedar urusan punya atau tidaknya penyakit mental kok, tapi untuk sharing-sharing berbagai hal dengan orang yang profesional,” ungkapnya.
Rakha juga menambahkan, bahwa penyakit mental memang harus dilawan, karena dulu sebelum ia berhasil melawan penyakit tersebut ia sempat kecanduan obat. Menggunakan obat-obatan yang tergolong narkoba menjadi jalan yang dipilih oleh Rakha. Perasaannya jauh lebih baik tanpa adanya kecemasan dan ketakutan akan dirinya sendiri membuatnya ketagihan. Akan tetapi, hal tersebut tidak berjalan lama. Kecanduan yang berlebih menjadikan efek jangka panjang yang lebih mengerikan, yaitu depresi berlebih.
Rumah sakit jiwa menjadi pelarian keluarganya untuk memulihkan dirinya menjadi Rakha yang sebenarnya. Setelah satu bulan hidup di rumah sakit jiwa, ia merasakan teguran yang sangat keras.
“Ke mana aja selama ini aku, dulu buat bersyukur aja, kok ga kepikiran,” ungkap Rakha.
Setelah kejadian-kejadian buruk yang menimpa dirinya, Rakha akhirnya menyalurkan penyakitnya ke arah energi positif dengan membuat sebuah konten. Di balik terkenalnya konten @menjadimanusia.id terdapat seorang founder yang tidak memiliki kesempurnaan secara rohani.
“Karena tujuan dari awal adalah gimana caranya berguna buat orang lain, biar bisa balas budi atas ketidakbersyukuranku,” imbuh Rakha, founder Menjadi Manusia.
Anggapan mengenai dirinya yang awalnya hanya sebuah delusi untuk menjadi seseorang yang berguna pada akhirnya terwujud. Ia memang tidak akan sembuh total, namun Ia bisa mengubah gangguan mental yang ia rasakan menjadi sebuah energi positif. Dirinyalah yang berperan besar dalam proses penyembuhan ini.
Reporter & penulis : Afriia Sekar D
Comentários